monicarasmona.my.id

Perjalanan Menemukan The Big Why on Blogging dan Manajemen Waktunya

Perjalanan Menemukan The Strong Why on Blogging dan Manajen Waktunya

THE BIG WHY ON BLOGGING DAN MANAJEMEN WAKTUNYA

Assalamualaikum pembaca tulisan Mona, salam sehat untuk semua, ya. Menjelang satu tahun saya ngeblog, saya ingin berhenti sejenak untuk merenungkan kembali apa yang telah saya mulai. Apakah benar ini yang saya inginkan? Apakah saya tetap dijalur yang telah ditetapkan? Dan, apakah tujuan yang telah saya canangkan telah tercapai? Semuanya akan dipaparkan dalam tulisan perjalanan menemukan the strong why on blogging dan manajemen waktunya.

THE BIG WHY ON BLOGGING

MENYADARI BAHWA BLOGGING IS MY PASSION

Setelah menengok apa yang ada di hati, dengan tegas saya katakan bahwa menjadi seorang blogger adalah passion-ku. Terkadang tebersit rasa sesal saat menyadari betapa terlambatnya saya memulai semua ini. Andai sepuluh tahun yang lalu, saat saya pertama kalinya mempunyai sebuah blog, saya langsung menemukan passion itu tentunya pengalamanku di dunia blogging kini telah amat banyak. Namun, setiap hal tentunya mempunyai jalannya masing-masing. Tidak ada kata terlambat, semua terjadi di saat yang tepat. 

Waktu delapan bulan memang waktu yang singkat bagi seorang blogger untuk berproses, tetapi pengalaman yang sedikit ini telah memberikan berbagai macam rasa pada saya. Rasa puas yang selalu ada saat saya berhasil menyelesaikan artikel lalu menerbitkannya, rasa kecewa saat tidak menang lomba, rasa senang saat mendapatkan job, meskipun seringnya free endorsment, rasa lelah saat harus begadang, rasa kagum saat membaca artikel rekan blogger kala blogwalking, serta rasa lainnya yang menyatu kemudian menambahkan rasa cintaku pada dunia blogging ini.

Passion is The Strong Why on Blogging

MENENTUKAN BATASAN DALAM BLOGGING

Dalam menjalani peran sebagai blogger ini, saya memiliki aturan-aturan yang tidak bisa dilanggar, terutama hal-hal yang berhubungan dengan norma agama. Sebisa mungkin, saya menghindari hal-hal yang dilarang karena saya tahu betapa kuatnya kekuatan tulisan itu. Saya tidak ingin mempunyai dosa jariyah atas apa yang ditulis dan dilakukan para pembaca yang terpengaruh dengan tulisanku. Sampai sejauh ini, saya menilai bahwa saya masih di jalur yang sesuai dengan apa yang ditetapkan.

MENGEVALUASI TUJUAN BLOGGING

Untuk tujuan-tujuan jangka pendek sepertinya telah saya capai, tetapi untuk tujuan yang lebih besar dan bersifat jangka panjang masih sangat jauh dari apa yang diharapkan. Masih butuh usaha dan pengorbanan yang lebih besar. No pain no gain, right?  Berikut tujuan saya dalam ngeblog:

TUJUAN JANGKA PENDEK

  • Aktualisasi Diri
  • Memaksimalkan Potensi
  • Meningkatkan Kebermanfaatan dari Selancar di Dunia Maya
  • Memperluas Koneksi dan Jaringan
  • Menemukan Komunitas yang sefrekuensi
  • Mendapatkan Produk dan Fee dari Menulis Review di Blog

TUJUAN JANGKA PANJANG

  • Mendapatkan Penghasilan dengan Jumlah Tertentu dari Blogging
  • Mempunyai Blog yang Berkualitas Secara Konten dan Teknis
  • Memberikan Manfaat Kepada Banyak Orang
Related: 

MENGUATKAN THE BIG WHY ON BLOGGING

Menguatkan The Big Why on Blogging

Dalam rangka mengevaluasi diri untuk semakin menguatkan tekad sebagai blogger profesional, saya menjabarkan kembali mengapa menulis di blog.

My big why on blogging adalah adanya kekuasaan penuh. Ibarat sebuah rumah, ini adalah daerah kekuasanku. Mau warna catnya apa, dekorasinya seperti apa, bentuknya bagaimana, semua terserah saya. Di blog pun, saya bisa menentukan niche, label, gaya bahasa, template, semua tergantung keinginan dan usaha saya.

Sebelum menggeluti blogging, saya terlebih dahulu masuk ke dunia tulisan fiksi. Dunia itulah yang semakin memperlihatkan kebebasan yang ada di blog. Saya mempunyai pengalaman beberapa kali menerbitkan buku di penerbit indie. Setelah menyelesaikan tulisan, kita akan bertemu editor, proofreader, layouter, dan berkomunikasi dengan pihak penerbit untuk membicarakan perihal pemasaran.

Di sinilah letak perbedaan menulis untuk buku fisik dan menulis di blog yang paling mencolok. Di penerbitan buku, banyak pihak yang terlibat. Tulisan kita pun kemungkinan akan mengalami perubahan, baik dari segi cerita maupun teknis penulisan.

Tidak ada yang lebih baik antara satu dan lainnya. Ini murni tentang selera dan passion. Teman-teman saya pun banyak yang masih bergelut dengan tulisan fiksi dan mereka nyaman dan sukses dengan pilihannya. Dan, saya sendiri pun masih mempunyai keinginan untuk suatu hari menerbitkan buku lagi. Namun, untuk menulis sesuatu yang lebih rutin saya lebih memilih menulis di blog.

Blog memberikan ruang bebas yang memanjakan egoku. Namun, kebebasan itu tentunya tetap harus dibarengi dengan tanggung jawab. Berani memulai harus berani pula merawatnya. Selain itu, seperti yang telah disinggung sebelumnya, tulisan-tulisan di blog saya pun diusahakan untuk tidak menyalahi nilai dan norma yang berlaku, terutama norma agama.

MANAJEMEN WAKTU DALAM BLOGGING

Manajemen Waktu dalam Ngeblog

Setelah menemukan passion sebagai blogger tentunya dibutuhkan konsistensi untuk terus merawat blog kita agar tetap hidup. Sebagai ibu rumah tangga yang kurang cekatan dan mempunyai dua orang anak, saya memang agak kesulitan untuk meluangkan khusus untuk menulis. Namun, kalau tidak sedikit memaksakan akan selalu ada alasan untuk tidak menulis.

Kalau pada malam hari setelah anak-anak tidur, sekitar jam 11 malam, saya belum terlalu mengantuk, saya bisa menulis sekitar satu halaman. Besoknya dilanjut lagi sebelum anak-anak bangun. Pada siang hari sembari membersamai anak, saya mencuri waktu untuk membuat gambar pendukung atau ilustrasi tulisan. Setelah mengendapkan draft, saya mengedit kemudian mem-posting-nya. Saya memang jarang bisa menulis dalam sekali duduk, ada saja gangguannya.

Sampai saat ini, saya belum bisa menulis di blog dengan konsisten. Untuk menyiasatinya, saya mengikuti blogwalking agar lebih terpacu untuk menulis secara teratur. Saya pun kerap mengikuti kompetisi menulis blog dengan harapan agar semangat menulis lebih membara.

Sebuah komunitas biasanya punya jadwal blogwalking dua kali dalam semiggu. Misalnya buka list-nya itu setiap senin dan kamis jadi dengan mengikutinya kita lebih terpacu untuk setor link posting-an blog. Namun, tetap butuh niat yang kuat untuk melakukannya karena kalau tidak ada tekad kita bisa saja melewatkan blogwalking ini. Mengingat tidak adanya punishment bagi yang hanya ngadem di grup chat tanpa pernah setor link.

Akan tetapi, saya pun kalau mempunyai kegiatan lain di blog tidak selalu bisa setor link untuk blogwalking. Seperti saat ikut challenge, lomba, dan kelas blogging, saya menulis sesuai deadline tidak lagi sesuai jadwal blogwalking.

PENUTUP

Saya telah menemukan bahwa menulis di blog adalah sebuah passion. Di dunia blogging, saya menemukan kekuasaan penuh untuk mengelola tulisan. Itulah yang menjadi The Strong Why untuk tetap konsisten menulis.

Akan tetapi, untuk pengalokasian waktunya masih harus ditata lagi. Manajemen waktu saya dalam blogging masih harus diperbaiki. Semoga menjelang satu tahun ngeblog sekarang ini bisa memacu saya untuk menulis dalam ritme yang tepat. 

Related Posts

10 comments

  1. Wah runut dan jelas banget Mbak tulisan the big why blogging-nya. Semoga apa yang diharapkan dari nge-blog bisa terwujud ya. Semangat berkarya ya Mbak Mona :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduh jadi malu, terima kasih. Aamiin aamiin ya rabbal alamiin.

      Delete
  2. Wah keren banget mbak, IRT dua anak yang multitasking dan jalan ngeblogging. Btw, Mbak Mona pake tema apa? Lucu pengen diajarin ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini tema bawaan Blogspot, kok. 🤭 Belum bisa pasang tema yang aneh-aneh. Alhamdulillah kalau suka. Tema ini tinggal dipilih saja di pilihan tema yang disediakan Blogspot.

      Delete
  3. Oh begitu ya mbak, ternyata blog walking bisa melecut kita biar rajin posting, makasih ya sharingnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mbak. Kalau sudah masuk grup BW kan nggak enak juga kalau nggak pernah listing. 🤭

      Delete
  4. Baru ini saya bisa liat tujuan jangka pendek dan jangka panjang buat ngeblog., mantep mbak. Betewe saya juga punya rasa sesal yang sama kayak mbak. Semoga kali ini bisa terus istiqomah ya mbakk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, semoga bisa mengejar ketertinggalan, ya.

      Delete
  5. Aku salut sama emak-emak yang bisa sempetin waktu buat nulis. Semangat terus ya mbak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pastinya. Yang muda juga harus lebih semangat, ya.

      Delete

Post a Comment