monicarasmona.my.id

Sosok Pembaca Setia Ulasan Monica by Monica Rasmona

Menerawang Pembaca Setia Ulasan Monica by Monica Rasmona

Blog ini tadinya hanya sebagai tambahan. Namun, setelah dijadikan alat belajar di Blogspedia Coaching #3, rasa sayang saya pada blog ini bertambah. Seiring rasa itu yang semakin menguat, tentunya keinginan untuk membenahinya semakin besar. Dan, perbaikan itu dimulai dengan menentukan siapa sosok pembaca setia ulasan Monica by Monica Rasmona ini.

Mengapa itu penting? Karena dengan mengetahui siapa pembaca kita dan memahami karakteristiknya, kiita bisa lebih mematangkan konten agar sesuai dengan mereka. Karena isi blog ini masih sedikit, belum banyak data yang bisa digali tentangnya. Para pengunjung masih berasal dari lingkungan terdekat dan para rekan blogger yang berada di komunitas yang sama.

Menerawang Sosok Pembaca Setia Ulasan Monica by Monica Rasmona

Meskipun informasi tentang pembaca belum banyak, kita tetap bisa melakukan pembenahan, yakni dengan cara mendeskripsikan target pembaca dan hal-hal yang berhubungan dengannya. Ini bukan sekadar lamunan kosong, tetapi dengan menerawangnya, kita bisa memperjelas arah sebuah blog dan memantapkan isinya.

User Profile

Deskripsi User Profile

Sebagai seorang pembaca, tentunya saya akan membaca apa yang disuka dan dibutuhkan. Oleh karena itu, saya menganggap pembaca blog saya adalah orang-orang yang mempunyai hobi yang sama dengan saya serta mempunyai latar belakang yang hampir sama.

Sebelumnya saya menyapa para pembaca dengan sebutan "pembaca tulisan Mona" karena nama blog saya "Tulisan Mona". Sekarang nama itu telah berganti menjadi "Ulasan Monica".  Pergantian tersebut tidak terlalu signifikan sehingga kalau panggilan terhadap para pengunjung hanya disesuaikan sedikit pun masih makes sense. Misal menjadi "Pembaca Ulasan Monica".

Akan tetapi, setelah dipertimbangkan kembali, panggilan itu dirasa terlalu kaku untuk blog yang diniatkan untuk bersenang-senang, ya meskipun senang-senangnya bersifat informatif juga. Panggilan "pembaca" tidak terlalu menunjukkan adanya kedekatan, padahal saya ingin membangun bonding yang cukup erat dengan mereka.

Aha! Tiba-tiba saja saya terpikir untuk memanggil para pengunjung dengan panggilan sayang "Sahabat Piyu." Kata "Sahabat" tentunya akan memberikan kesan yang lebih intim dan "Piyu" itu adalah penggalan kata dari "review" karena blog ini diniatkan untuk menulis berbagai ulasan. Seperti ulasan produk, buku, aplikasi, dan lain sebagainya.

Selain artikel yang berhubungan dengan Blogspedia Coaching, di blog ini ada empat artikel lain yang saya tulis. Dua artikel tentang produk skincare dan dua artikel tentang aplikasi. Ngakunya suka baca buku, tetapi belum ada buku yang diulas. Hehe. Insyaallah soon, ya. Dari statistik empat artikel tersebut ditambah target yang dicanangkan, berikut deskripsi salah satu sosok Sahabat Piyu.

1. Nama Persona

Kebanyakan pengunjung blog saya itu perempuan jadi saya akan memilih sebuah nama feminin. Kara, begitulah namanya. Bukan iklan santan, ya. Bukan juga pacarnya Dira di film Dealova. Kara itu Sahabat Piyu yang paling setia.

2. Visualisasi Kara

Saya menyebut namanya tanpa embel-embel "Kak", "Mbak", atau "Teh" karena namanya juga kan sahabat, pastinya sudah akrab dan biasanya seumuran juga kan. Kara ini berbadan langsing dengan tinggi 150-an. Tidak terlalu tinggi, tetapi tidak terlihat pendek karena perawakannya yang kecil.

Visualisasi dan Deskripsi Kara

Meskipun dia tidak termasuk perempuan feminin, gaya berpakaiannya terlihat anggun dengan jilbab yang menutup dada. Dia kerap mengenakan rok panjang dengan atasan panjang. Namun, akhir-akhir ini dia lebih suka memakai gamis yang tidak terlalu lebar. Bahkan, kini dia berkaus kaki tiap keluar rumah.

3. Deskripsi Kara

  • Usia: 34 tahun
  • Domisili: Tasikmalaya, Jawa Barat
  • Latar belakang pendidikan: Sarjana Pendidikan
  • Pekerjaan: Dosen di sebuah institut pendidikan swasta
  • Status: Menikah
  • Pekerjaan Suami: Pedagang
  • Anak: Dua (5 tahun dan tiga tahun, sepasang)
  • Gaya hidup: Meskipun punya penghasilan sendiri, Kara tidak boros. Dia jarang membelanjakan uang untuk pakaian, sepatu, atau, tas. Dia lebih senang membeli peralatan dapur meskipun dia sendiri tidak terlalu jago masak. Namun, dengan memiliki perintilan dapur dengan warna senada membuatnya memiliki tambahan semangat untuk bertempur di dapur.
  • Kara ini dosen tanpa jabatan jadi ke kampus hanya untuk mengajar tanpa mengurus hal-hal lain di luarnya. Saat pergi mengajar anak-anak bersama sang suami yang jam kerjanya dini hari sampai sekitar jam tujuh-an. Mereka tinggal di rumah sederhana yang belum jadi. Namun, mereka mensyukurinya karena rumah itu hasil jerih payah sendiri. 
  • Prinsip yang dimiliki: Memegang teguh ajaran Islam dan sekarang sedang berproses hijrah sedikit demi sedikit. Hal ini terlihat dari perubahan cara berpakaian.
  • Hobi: Membaca, menonton drama dan film, serta mencoba re-cook berbagai resep. Kara sering scroll medsos untuk melihat resep masakan simple yang bisa ditiru oleh seorang amatir.
  • Sosial Media: Kara lumayan sering berselancar di dunia maya  Dia akrab dengan Instagram, blog, Tiktok, dan Youtube.

Empathy Map

Deskripsi Emphaty Map

Setelah mendeskripsikan user profil, sekarang kita akan membahas empatiku terhadap kara. Empathy map ini merupakan pemetaan dari apa yang Kara rasakan.

1. Pola Pikir dan Perasaan Kara

Kara ini termasuk orang yang sensitif. Dia gampang terpengaruh dengan apa yang dipikirkan dan dikatakan orang lain. Di satu sisi ini bisa menjadi hal positif karena dia bisa memperbaiki diri. Namun, pendapat orang lain kan tidak semuanya baik. Negatifnya, Kara menjadikan omongan orang itu sebagai beban.

2. Pandangan Kara

Sebelumnya sudah disebutkan kalau Kara itu sedang dalam proses menjadi lebih baik dalam hal agama. Sehingga apa yang dianggapnya benar adalah hal yang benar menurut agama Islam.

Selain itu, Kara pun sangat menjaga keutuhan keluarganya. Meskipun bekerja, dia tetap berdedikasi tinggi terhadap keluarganya. Wanita yang agak pemalu ini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

3. Keseharian Kara

Dalam seminggu, Kara hanya mempunyai jadwal mengajar empat hari. Tiap harinya pun hanya beberapa SKS, sehingga dia tidak kehilangan momen dalam membersamai kedua anaknya. Hubungan dengan suaminya pun harmonis tanpa konflik yang berarti, paling sedikit berselisih paham.

Sebagai orang Sunda, dia bertutur lembut dengan bahasa yang halus. Dia cukup sering berkumpul bersama keluarga suami karena rumahnya terletak cukup berdekatan dengan mereka. Namun, dia tidak terlalu suka berkerumun dengan ibu-ibu yang lain di warung. Di tempat dan situasi seperti itu dia tidak banyak bicara dan lebih sering segera pulang ke rumah.

4. Impian Kara

Untuk jenjang pendidikan, dia telah merasa cukup dengan S-2 nya. Mungkin dia akan melanjutkan S-3 jika atasannya di kampus menganjurkan itu untuk peningkatan kualitas pengajar. Jika tidak, dia belum terpikirkan untuk itu.

Impiannya adalah menulis banyak karya ilmiah yang berhubungan dengan pendidikan anak usia dini dilihat dari tinjauan agama Islam.

5. Permasalah Kara

Lingkungan tempat tinggal Kara ini bisa dibilang perkampungan. Suaminya yang lulusan MA dan bekerja di pasar sering dipandang sebelah mata jika dibandingkan dengan Kara. Hal ini sering membuat perempuan berhati lembut ini merasa tidak enak.

Di matanya sang suami merupakan sosok bertanggung jawab dan pekerja keras. Dia juga bisa diajak kerja sama dalam membesarkan kedua buah hati. Omongan-omongan miring tentang suaminyalah yang saat ini sedang berusaha dia abaikan.

6. Pendengaran Kara

Menurut atasannya, Kara ini termasuk pengajar teladan. Kalau kata orang Sunda mah "teu carekeun". Dia tidak pernah datang terlambat untuk mengajar, saat diminta soal ujian, dia segera menyetorkannya tidak lama kemudian. Begitu juga nilai untuk mahasiswa tidak pernah telat diberikan kepada staf tata usaha.

Teman-temannya pun menyukainya. Kara ini tipe pendengar yang baik. Meskipun sudah jarang bertemu, mereka masih menghubungi kara kalau ada hal yang ingin diceritakan.

Akhir-akhir ini Kara sedang menyukai mendengar ceramah di youtube. Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Shomad merupakan favoritnya.

Related: Nita, Sang Penangkap dan Penebar Inspirasi melalui Tulisan

Summary and Anlysis

Kara, wanita 34 tahun. Seorang pengajar dan ibu rumah tangga. Dia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga internet menjadi kawan baiknya. Wanita berkerudung ini suka membaca, memasak, dan menonton drama. Dia kerap scroll tiktok dan instagram untuk berburu resep makanan simple serta mendengarkan ceramah di YouTube. Dia juga sering membaca berbagai review di blog. Hal inilah yang menjadikan Kara sebagai pembaca setia blog Ulasan Monica by Monica Rasmona.

Related Posts

14 comments

  1. Rasanya aku cocok banget sama kara wkwkwk, suka scroll tiktok juga nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Niatnya cuma sebentar, eh keasyikan scroll-nya. 🤭

      Delete
  2. Wah penggambaran sosok Kara nya lumayan detail juga ya Mba. Aku jadi lebih gampang bayanginnya.

    ReplyDelete
  3. Tulisannya komplit dan tertata rapi..izin ya mba tulisannya ku jadikan inspirasi buat menulis tugs b4 ya 🙏🏾😊

    ReplyDelete
  4. mbak mona ulasannya komplit nih, kok bisa sih mbak, saya malah masih bingung bikin user persona nya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini berdasarkan contoh yang diberikan Coach Marita kok. 🙂

      Delete
  5. Senang rasanya bisa menjadi bagian dari Kara. Sukses selalu ya, kami selalu menanti postingan selanjutnya

    ReplyDelete
  6. Masyaa Allah. mantep euy! detail banget mbak mona menjelaskan tentang user personanya. Aku terinspirasi dari tulisanmu loh mba untuk membuat user persona blogku :3

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah. Ini juga lihat dari contoh Coach Marita. Semoga bermanfaat, ya. 💜

      Delete
  7. Lucu ya kak , panggilan readernya. Jadi inspiratif sekali buat para IRT

    ReplyDelete

Post a Comment