monicarasmona.my.id

Tips Memilih Taman Kanak-kanak Anti Bingung

Tips Memilih Taman Kanak-kanak Anti Bingung

Bulan Juli segera berlalu. Bulan ketujuh ini menjadi bulan yang spesial bagi para orang tua, terutama orang tua yang baru pertama kali menyekolahkan anak seperti saya. Pengalaman tahun ini tentang sekolah anak, saya rangkum dalam tulisan tips memilih taman kanak-kanak anti bingung.

Pemandian Cipanas Garut Murah yang Sayang untuk Dilewatkan

Manfaat SEO on Page yang Wajib Blogger Pemula Tahu

Hujan Bulan Juni, Sebuah Karya dalam Lima Wahana

Sosok Pembaca Setia Ulasan Monica by Monica Rasmona

1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini, atau biasa disingkat PAUD, adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.

Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal. PAUD jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul atfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. Sementara itu, PAUD jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Guru dan Murid di Kelas

Pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD harus mengacu pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini (STPPA). STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan.

2. Fungsi dan Tujuan

Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.

Pendidikan anak usia dini bertujuan:

  • membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab; dan
  • mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan sosial peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.

3. Satuan Sederajat TK/RA

Satuan-satuan pendidikan formal sederajat TK/RA adalah sebagai berikut.

  • Taman Kanak-Kanak (TK), satuan pendidikan anak usia dini yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4 sampai dengan 6 tahun.
  • Raudatul Atfal (RA), satuan pendidikan sederajat TK yang menyelenggarakan program pendidikan dengan kekhasan agama Islam bagi anak berusia 4 sampai dengan 6 tahun.
  • Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), satuan pendidikan khusus sederajat TK bagi peserta didik berkelainan. Penyebutan satuan pendidikan juga dapat bervariasi menurut jenisnya.

4. Tips Memilih Taman Kanak-kanak Anti Bingung, Kepoin, Yuk!

Tips Memilih Taman Kanak-kanak

Saya baru menyekolahkan si sulung tahun ini saat usianya akan menginjak lima tahun September nanti. Dia tidak pernah dimasukkan ke Kober atau semacamnya. TK pun langsung ke TK B tanpa melalui TK A.

Hal ini dilakukan atas dasar jangka waktu dalam menuntut ilmu yang akan sangat panjang. Untuk menyelesaikan S1 saja, normalnya bisa diselesaikan saat usia 22 tahun. Jadi masa sebelum menginjak usia 6 tahun itu, saya biarkan dia bermain sepuasnya tanpa ada kewajiban untuk pergi sekolah.

4.1 Pikirkan Jauh Hari

Anak saya mulai bersekolah pada usia lima tahun sepuluh bulan. Saya sudah mempertimbangkan si sulung akan bersekolah di mana sejak jauh-jauh hari.

Bahkan sejak dia masih dalam kandungan saya sudah punya bayangan dia akan bersekolah di mana. Hal ini sudah sepatutnya menjadi bahan diskusi suami dan istri, agar ketika saatnya tiba kita tinggal eksekusi.

Untuk adiknya lebih gampang lagi karena tinggal mengikuti jejak sang kakak. Bersekolah di tempat yang sama memberikan banyak keuntungan, salah satunya memudahkan kita dalam proses pengantaran dan penjemputan.

4.2 Buat List Calon Sekolah Anak

Pada saat proses pencarian sekolah anak, kita bisa mencari tahu dari kerabat yang menjadi tenaga pengajar di tingkatan sekolah yang kita sasar. Kita tanyakan apa saja fasilitas dan program sekolahnya secara umum.

Selain itu, kerabat yang sudah terlebih dahulu menyekolahkan anaknya bisa kita jadikan sumber informasi. Dari mereka, kita bisa mendapatkan kesimpulan tentang memuaskan atau tidaknya sekolah tersebut.

Kita juga bisa mencari tahu dari social media dan website, baik ulasan dari pihak sekolahnya atau pun penilaian dari orang tua murid. Buatlah list sekolah-sekolah yang menarik perhatian kita.

4.3 Eliminasi Calon Sekolah Anak

Setelah menulis list calon sekolah, saatnya kita mengeliminasi sekolah-sekolah yang dirasa kurang cocok untuk anak kita. Ketidakcocokkan itu bisa berdasarkan hal-hal di bawah ini.

Cara Merawat Skin Barrier, Nomor 5 Wajib Kamu Coba

Pengalaman Mempercantik Artikel Blog dengan Canva

Pengalaman Pertama Memasang Custom Domain Sendiri

Pengalaman Mendebarkan Memasang Template Pihak Ketiga

Situ Bagendit 1, Destinasi Wisata Andalan Kota Garut

Pertimbangan dalam Mengeliminasi Calon Sekolah Anak

4.3.1 Pertimbangkan Visi Misi

Sejak awal saya tertarik untuk memasukkan anak ke taman kanak-kanak yang berlandaskan agama. Masa kanak-kanak adalah masa yang tepat dan mudah dalam proses pembentukan karakter.

Karena saya seorang muslim dan menginginkan anak mempunyai akhlak yang baik sesuai Quran dan Sunnah, saya memilihkan sekolah bernuansa Islam untuk anak.

Selain agama, ilmu pengetahuan dan teknologi pun merupakan sesuatu yang harus dikenal anak-anak. Jadi selain kurikulum yang berbasis agama, saya pun mempertimbangkan kurikulum pelajaran umumnya. 

Dari sini, kita bisa mengeliminasi sekolah yang tidak sesuai dengan visi misi kita dalam mendidik anak. Dalam hal ini berarti saya tidak memilih TK umum.

4.3.2 Pertimbangkan Lingkungan

Lingkungan sekolah ini berkaitan erat dengan visi misi. Sekolah yang berdasarkan agama, tentunya akan mempunyai atmosfer lingkungan yang agamis.

List calon sekolah yang saya miliki kini tinggal sekolah-sekolah agamis yang dalam proses belajar mengajarnya kental dengan nuansa islami, seperti guru-guru perempuan yang berjilbab, praktik wudu dan Salat Zuhur setiap hari, lantunan ayat suci Al-quran yang sering terdengar, serta hal lain yang sejenis.

Dengan terbiasa berada lingkungan agamis dihararapkan anak menjadi generasi qur'ani. Dengan begini semakin menguatkan list sekolah agamis yang masih bertahan.

4.3.3 Pertimbangkan Kualitas Tenaga Pengajar

Hal selanjutnya yang harus dipertimbangkan adalah kualitas tenaga pengajar. Idealnya para guru taman kanak-kanak adalah sarjana lulusan PG TK, tetapi sarjana jurusan apa pun bisa menjadi guru TK kompeten.

Kompetensi ini bisa dihasilkan dari banyaknya seminar atau teaching class yang diselenggarakan sekolah tersebut demi meningkatkan kualitas tenaga pengajarnya. Dari sini kita bisa mempersedikit daftar list lagi dengan proses eliminasi.

4.3.4 Pertimbangkan Biaya

List calon sekolah anak kita semakin sedikit. Sekarang kita mulai cari tahu biayanya. Kita bisa memilih sekolah sesuai kemampuan.

Mahal atau murah itu relatif. Bukan hanya berdasarkan kekayaan, tetapi bisa juga dilihat dari pandangan orang tua tentang seberapa pentingnya pendidikan.

Keluarga yang sederhana bisa saja menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah elite jika mereka mementingkan pendidikan. Masih ingatkah kisah Stephen Chow di film CJ7?

Perihal biaya ini pun bisa disiasati dengan mempelajari budgeting. Kita bisa mempersiapkan dana pendidikan jauh sebelum anak memasuki usia sekolah.

4.3.5 Pertimbangkan Jarak

The last but not least adalah perihal jarak. Sebaiknya kita memilih taman kanak-kanak yang tidak terlalu jauh dari rumah. Bagaimana pun kondisi fisik anak-anak belum sekuat orang dewasa sehingga dikhawatirkan mereka akan kelelahan jika harus menempuh jarak yang terlalu jauh.

Penutup

Nah, kini list calon sekolah anak kita sudah semakin mengerucut. Tentunya sudah ada dong sekolah pilihan yang nantinya akan menjadi tempat bermain dan belajar ananda tercinta. Demikianlah tips memilih taman kanak-kanak anti bingung versi saya. Semoga bermanfaat.


Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dini

Related Posts

10 comments

  1. jujur, saya juga mulai bingung memilih sekolah anak padahal usianya masih 3 tahun hehehe. Apalagi jaman sekarang kok kayaknya mengkhawatirkan sekali, memang sangat butuh sekolah yang sevisi misi dengan orangtua.. terimakasih mbak, tulisannya semakin menguatkan

    ReplyDelete
  2. Betul, pilihan sekolah anak ini emang cukup memakan waktu lama. Padahal baru jenjang sekolah awal, TK. Drama nya jg masih berkepanjangan.. 🥲

    ReplyDelete
  3. Wah pas banget nih Aku juga mulai mikirin sekolah buat anakku yang masih 2 tahunan, sesuai sama kriteria yang mbak mona sebutkan di atas. Thanks mbaa udah bantu list kriterianya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, Mbak Okta. Untuk anak memang jangan coba-coba. Jadi kayak iklan :)

      Delete
  4. Setuju banget, memilihkan sekolah terbaik untuk anak adalah hadiah terbaik dari orang tua

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga kita dimampukan, ya, untuk selalu memberikan yang terbaik. 🥺

      Delete
  5. Wah, sama nih pandangannya dalam memilih sekolah. Aku juga memilih TK islam untuk 2 anak dan insyaallah yang ketiga juga nanti. Semangat memberikan pendidikan terbaik untuk anak 💪😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masyaallah tabarakallah, semangat juga. Semoga Allah mudahkan. 💜

      Delete

Post a Comment