monicarasmona.my.id

Novel Guru Aini, Prekuel Novel Orang-Orang Biasa

Novel Guru Aini

Andrea Hirata telah menjadi salah satu penulis besar Indonesia. Semua karyanya menjadi best seller. Dimulai dari tetralogi fenomenal Laskar Pelangi hingga novel Guru Aini, prekuel novel orang-orang biasa.

Agustus 2022 ini Andrea Hirata menerbitkan novel baru, yakni Brianna dan Bottomwise. Lain kali saya review novelnya, ya, kalau sudah selesai membacanya.

Kali ini kita bahas Guru Aini dulu yang merupakan prekuel dari novel Orang-Orang Biasa. Orang-Orang Biasa ini menceritakan sekelompok orang aneh yang merencanakan sebuah perampokan bank.

Perampokan itu bertujuan untuk membantu Aini yang gagal masuk Fakultas Kedokteran karena masalah biaya, padahal dia sudah lulus tes masuk fakultas tersebut. Untuk yang belum membaca novel Orang-Orang Biasa, bisa langsung membaca novel Guru Aini ini karena ceritanya terhubung, tetapi tidak bersambung.

Nah, di novel Guru Aini ini diceritakan kisah gigih Aini dalam usahanya menjadi genius matematika dari Guru Desi Istiqomah, yang juga merupakan guru orang-orang biasa. Sudah mulai terarik dengan kisah Aini dan Guru Desi? Yuk simak tulisan ini sampai tuntas.

Identitas Buku

  • Judul: Guru Aini
  • Penulis: Andrea Hirata
  • Editor: Dhewiberta, Nurani Nura
  • Perancang Sampul: ah
  • Penerbit: Bentang
  • Jumlah Halaman: 336
  • ISBN: 978-602-291-686-4
  • Cetakan Pertama, Februari 2020

Blurb Buku

Desi Istiqomah, sang guru Aini, merupakan guru matematika yang idealis dan berdedikasi. Dengan tekad yang kuat, dia menerjang lautan demi mengajar di tempat terpencil.

Guru Desi Mal, begitulah dia dijuluki, saking sudah identiknya dengan matematika. Semua siswa berharap tidak berada di kelasnya karena sang guru terkenal kerap mendamprat anak yang tidak bisa matematika.

Berbeda dengan Aini. Dia malah menyerahkan diri pada Guru Desi, bahkan memohon ingin masuk kelas guru galak itu. Sang ayah yang terbaring sakit memjadi morivasinya untuk menjadi dokter dan mengusai matematika adalah langkah pertama yang ingin dicapainya.

Jauh sebelum itu, Guru Desi pernah ditolak seorang genius matematika, Debut Awaludin, saat dia menawarkan bimbingan. Hal itu masih membekas di hati Guru Desi.Saat Aini meminta bimbingannya, akankah Guru Desi menerimanya?

Related:

The Big Why on Blogging dan Manajemen Waktunya

Kim Tae Hyung from Zero to Hero

Sinopsis

Sinopsis Novel Guru Aini

Tinggal jauh dari keluarga, Desi Istiqomah mendedikasikan hidupnya untuk mengajar di sebuah daerah terpencil bernama Ketumbi. Dia telah mengajar matematika dari generasi ke genarasi.

Generasi Debut Awaluddin memberikannya sesuatu yang bernama patah hati. Debut begitu cemerlang dalam matematika, tetapi dia memilih bergabung menjadi kelompok murid barisan bangku belakang. Salah satu anggota kelompok murid itu adalah ibu Aini.

Di generasi berikutnya, luka Guru Desi disembuhkan oleh Aini. Aini yang tadinya kerap mendapat nilai matematika nol besar tiba-tiba saja ingin belajar matematika dari ahlinya.

Sang ayah yang biasanya berjualan mainan di pasar inpres kini hanya bisa terbaring di tempat tidur. Hal inilah yang memotivasinya untuk menjadi dokter dan tentunya dokter itu harus pintar matematika.

Setelah diterima di kelas Guru Desi, Aini pun mendapat kelas tambahan di rumah dinas guru setiap sore. Hari-hari Aini diisi dengan dampratan panjang lebar tentang betapa tidak becusnya dia pada matematika.

Apakah Aini menyerah? Tentu saja tidak. Justru kegigihannyalah yang meluluhkan Guru Desi yang hampir menyerah. Dari materi pembahasan matematika akhirnya Guru Desi menemukan bahwa kalkuluslah yang kemudian bisa membuka mata dan pikiran Aini tentang matematika.

Nilai ulangan matematika Aini perlahan merangkak naik, hingga bisa bersaing dengan dua murid terpintar di kelas. Nilai pelajaran lainnya pun terdongkrak naik seiring dengan mulai berjalannya logika berpikir Aini.

Kini semua orang mengenal Aini dengan Aini Cita-Cita Dokter, panggilan sesuai apa yang tertulis jelas di sepedanya. Aini merasa lebih dekat dengan tujuannya.

Di hari kelulusan, Aini dinyatakan sebagai lulusan terbaik ketiga. Sungguh usaha tidak mengkhianati hasil.

Setelah lulus Aini melakukan perjalanan yang dulu di tempuh Guru Desi, menuju Palembang. Dia tinggal selama satu bulan di sana untuk mengikuti ujian masuk Fakultas Kedokteran di salah satu perguruan tinggi negeri.

Hasilnya Aini berhasil masuk, tetapi gagal masuk. Hal itu tentu saja dikarenakan keluarga Aini tidak punya biaya untuk daftar ulang. Inilah yang menjadi alasan rentetan cerita di novel Orang-Orang Biasa.

Ulasan Novel Guru Aini

Ulasan Novel Guru Aini


Novel ini vibe-nya mirip dengan novel Andrea Hirata lainnya yang menceritakan orang melayu miskin. Setting tempat dan budayanya pun sama, sehingga saya merasa mereka ini adalah tetangganya Ikal (Laskar Pelangi).

Guru Aini masih seperti ciri khas penulis yang lebih banyak narasi daripada diaolog. Saya sempat macet di awal-awal membaca, bahkan sempat menamatkan novel yang lain.

Mulai lagi sedikit, macet lagi. Namun, saat mulai membaca lagi agak banyak, saya mulai merasa menyatu kembali dengan jalan ceritanya.

Ternyata, lebih baik memang segera menamatkan satu buku dulu tanpa terganggu buku lain. Hal itu bisa menghilangkan feel dan momentum.

Related:

Lagu Romantis Peterpan, Favorit Kamukah

Cara Merawat Skin Barrier, Nomor 5 Wajib Kamu Coba

Pengalaman Mempercantik Artikel Blog dengan Canva

Pengalaman Pertama Memasang Custom Domain Sendiri

Pengalaman Mendebarkan Memasang Template Pihak Ketiga

Alur Cerita

Seperti yang tertulis di kover, novel ini merupakan prekuel dari novel Orang-Orang Biasa. Alurnya mundur untuk menceritakan Aini waktu SMA. Meskipun begitu yang menjadi tokoh utamanya adalah Guru Desi, guru Aini sekaligus ibunya dulu.

Ada bagian-bagian yang membuat saya agak jenuh karena narasi yang panjang, tetapi hal itu terbayar dengan komedi satir khas Andrea Hirata. Pak Cik selalu bisa menertawakan keadaan.

Karakter Tokoh

Karakter Tokoh di Novel Guru Aini

Guru Desi merupakan seorang yang idealis dan berdedikasi. Demi menjalankan misi mencerdaskan anak bangsa dia rela menempuh perjalanan jauh untuk mengajar di tempat terpencil.

Padahal dia ditugaskan di daerah kota tetapi dia rela bertukar tempat dengan seorang teman. Selain memang passion, dia juga setia kawan. Guru Desi tidak tega melihat temannya menangis karena tidak mau ditugaskan ke pulau antah berantah.

Desi Istiqomah dikenal sebagai guru yang galak, tidak segan membentak dan mencecar anak-anak yang bebal. Tidak mengherankan bila hampir semua murid tidak mau berada di kelasnya.

Related: 

Situ Bagendit 1, Destinasi Wisata Andalan Kota Garut

Tips Memilih Taman Kanak-kanak Anti Bingung

Kover Buku

Kuning menjadi warna utama kover novel Guru Aini, bersama tulisan warna hitam dan sedikit merah. Sederhana, tetapi eye-catching.

Di bawah judul ada sepatu olahraga yang menggantung. Sepatu itulah yang menjadi identitas guru desi yang lebih aus sol kirinya.

Pesan

Dalam desau sepi angin pagi, dalam gerimis hujan dini hari, dalam gerak-gerik halus benda-benda, dalam harapan-harapan yang tak terkata, tersimpan rahasia mengapa kita ini ada.


Kata-kata di atas ada di bagian awal novel. Kata-kata indah itu menyiratkan bahwa setiap dari kita pasti mempunyai arti penting bagi orang lain. Seperti Guru Desi bagi Aini dan seperti Aini bagi ayahnya

Dalam kesepian yang getir dan menyesakkan, tersemat sesuatu yang paling didamba manusia... kemerdekaan.


Untuk yang ini ada di bagian belakang. Sebuah ironi, ya, ironi. Anak yang berhasil masuk Fakultas Kedokteran, tetapi gagal masuk Fakultas Kedokteran karena perihal biaya. Kemerdekaan menjadi hal yang paling didamba, salah satunya kemerdekaan menuntut ilmu.

Related:

Healing di Restoran Khas Sunda, Emang Bisa?

Membangun Fondasi Literasi bersama KMO Club

Kesimpulan

Secara keseluruhan saya suka novel ini. Semua Novel Andrea Hirata saya suka. Selalu ada impian dan motivasi pendidikan yang tersisip di dalamnya.

Tentu saya kecewa dengan Aini yang gagal masuk Fakultas Kedokteran. Melihat perjuangannya yang sangat gigih rasanya tidak adil jika dia mengalami kegagalan.

Akan tetapi, jika melihat realitanya, bukankah memang seperti itu? Sekalipun pintar, murid yang tidak berasal dari keluarga kaya sangat sulit untuk masuk Fakultas Kedokteran. Untuk novel Guru Aini, prekuel novel Orang-Orang Biasa ini saya beri nilai 4/5.




Related Posts

4 comments

  1. Makasi ya mbak rekomendasi, udah lama banget gak ngikutin novel Andrea Hirata, jadi pingin main ke persewaan lagi kayak jama sekolah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama, Mbak. Tulisannya masih seperti dulu, selalu ada tentang mimpi dan pendidikan :)

      Delete
  2. aku malah udah bacanya buku orang-orang biasa, prekuel dr guru aini, mungkin harus baca ini juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Guru Aini yang prekuel Orang-Orang Biasa, Mbak :) Rilisnya memang duluan Orang-Orang Biasa.

      Delete

Post a Comment